Tampilkan postingan dengan label Berita Terkini. Tampilkan semua postingan

anak ini hidup sebatang kara ibunya sudah meninggal kena penyakit jantung di kubur di TPU kober cakung jakarta timur.. bapaknya nikah lag...


anak ini hidup sebatang kara ibunya sudah meninggal kena penyakit jantung di kubur di TPU kober cakung jakarta timur.. bapaknya nikah lagi dan parahnya anak inidi usir sama bapaknya dan anak ini tinggal seorang diri cari nafkah buat makan sehari hari dari botol bekas.. 



1 karung botol bekasnya di hargai 3 ribu sama Goceng = 8000 
Anak ini tinggal di gubuk kebon PIK cakung jakarta timur..


Ya Allah lindungi lah anak ini berikanlah kesehatan dan murahkan lah rizki nya Ya Allah Ya Rohman Aamiin..

Apakah AHOK adalah korban PERTAMAXnya orang berkulit coklat berambut putih? Ternyata Ahok bukanlah korban pertama. Si Buni Yani (SBY) ya...


Korban lainnya Si Buni Yani adalah Grand Mufti Suriah Syaikh Ahmad Badruddin Hassoun mengenai ia menyerukan pemusnahan terhadap rakyat Aleppo.
Kedua tokoh agama yang pernah dipelintir perkataannya oleh si Buni ini adalah ulama besar, dengan mudahnya si Buni asik saja memelintir perkataan para beliau ini, padahal sama-sama muslim, seukhuwah dan seiman, apalagi Ahok yang non-muslim, tentu ada daya tarik tersendiri buat si Buni ini dalam kreatifitas konyolnya ini.
Apabila orang ini tidak dihentikan maka akan sangat membahayakan kehidupan bermasyarakat di NKRI. Lebih bahaya lagi bila ditunggangi oleh parpol tertentu, kerukunan dan perekonomian tentunya juga akan terganggu oleh orang seperti ini. Tidak heran maka kenapa SBY dipetisi agar diproses hukum.
Alangkah baiknya Si Buni Yani memanfaatkan keahliannya untuk menyerang Aa Gatot atau Dimas Kanjeng Taat yang sudah jelas-jelas menyimpang!

Berbagai kebijakan baru yang diambil oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok selalu mendapat respon pro dan kontra d...


Berbagai kebijakan baru yang diambil oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok selalu mendapat respon pro dan kontra dari masyarakat ibukota. Bahkan tak jarang Ahok mendapat ancaman penyerangan dari berbagai pihak.
Salah satu kebijakan Ahok yang menuai ancaman adalah saat dia menertibkan pemukiman liar di kawasan Waduk Pluit, Jakarta Utara.

Ahok mendapatkan ancaman rumahnya bakal diserbu oleh 1.000 orang.
Ahok pun menyampaikan hal itu kepada istri dan ketiga anaknya. Namun dengan berani, anak sulung Ahok, Nicholas menjawab, “Oke, kita fight sampai mati, titik akhir.”
Mendengar jawaban itu, Ahok pun meminta putranya untuk mempersiapkan senjata untuk berjaga-jaga, diantaranya pisau komando, beling dan airsoft gun.
Sebagai persiapan lain, Ahok juga memberikan arahan kepada istri dan anak-anaknya tentang jalur evakuasi untuk menyelamatkan diri jia benar-benar diserbu.
Namun hingga waktunya, ancaman tersebut hanya merupakan isu belaka.
Kisah tersebut Ahok sampaikan saat dia mengisi acara talkshow bersama SMA Santa Laurencius di Balaikota.
Dari pengalaman tersebut, Ahok mengajarkan kepada anak-anaknya untuk tidak takut mati membela kebenaran.
Dalam kesempatan itu, Ahok juga memiliki keinginan untuk dikenang di tanah kelahirannya. “Saya bilang ke istri saya kalau saya mati jangan dikremasi, kirim saja ke Belitung Timur, minimal tambah lagi satu situs wisata, kuburan Ahok,” kata Ahok sambil terkekeh.